Rabu, 08 September 2010
BUKIT PAMPANG II (MEMORY)
Masih tinggi juo bukikko lai
Padek haiuh aku lek, bisa ndo minta atau boli air agak sogoleh.
Begitulah suasana perjalanan menempuh pendakian Bukik Pampang tempeo doeloenya.
Pada masa itu dari Rao - Curanting turun dari kapal boat mengaliri Sungai Batang Sumpur berhenti di Datar Boting terus dilanjutkan dengan jalan kaki menempuh jalan setapak bercampur lumpur beriringan dengan Kuda Beban menuju ke Pintu Padang, Malancar, Rumbai Sungai Bilut, Muara Tais, Kampung Tongah, Benai, Kubu Baru, Koto Sawah, Lubuk Gadang dan sebagainya, bisa juga tembus ke Provinsi Riau yaitu Kampung Batas, Kosik Putih, Kubang Buayo, Muao Tibawan terus naik boat tempel lagi sampailah ke Kota Ujung Batu Kab. Rokan Hulu.
Oh itu kan dulu
kini berkat pembangunan, daerah-daerah terisolir seperti yang ditulis tersebut sudah terbuka dan bisa diakses. Berkat kemauan dan usaha yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mempunyai kebijakan baik Pemda Kabupaten maupun Pemprov serta Pemerintah Pusat, sekitar Tahun 2000 akses ini baru dibuka dengan adanya pembukaan jalan baru.
Segenap masyarakat di Daerah tertinggal dan terisolir tersebut dengan penuh suka cita saat ini telah dapat saban hari berlalu lalang ke pusat-pusat perbelanjaan seperti ke Rao, Tapus, Panti ataupun lebih dari itu ke Bukitinggi dan Kota Padang.
Syukur Alhamdulillah
Dulu awak bakudo baban jo bajalan kali
kinilah bakudo japang
Naik Honda jo Oto Hartop
Bahkan lah bisa lo jo Kijang, Daihatsu, Mithsubishi, Nissan dll
Sabanta lai jo Sedan nan bakiliek loh lai.
Horeeeee
Lah Tingga Bukik Pampang
Nddo borapo urai lai nan tau jo Bukik Pampang
Bukik Pampang Tinggal Kenangan
Yang tak guna diingatkan lagi.
pada tempo dulu sampai tahun 2000.Jalan satu-satunya waktu itu yang ku tempuh untuk mencapai perkotaan dari kampung yang masih terisolir di daerah Mapattunggul.Satu dari daerah yang jauh dari keramaian kota adalah Jorong Sei Bilut, yang sampai saat ini masih asli dan perawan, jalan yang dibuka baru sekedar pembukaan awal dengan ditimbun pasir krekel satu lapis.Oh Bukik PampangKini kau sudah tidak setinggi dulu, karena saat ini dagunya telah diaspal dengan jalan.terima kasih.
Kamis, 26 Maret 2009
SOSOK KETELADANAN PEMIMPIM IDEAL
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)
Ayat ini menegaskan kunci keberhasilan Rasulullah SAW menjadi pemimpin dan pendidik umat. Kunci keberhasilan Rasulullah SAW, yang utama adalah kesempurnaan risalahnya. Kedua adalah keteladanan dalam mengamalkan nilai-nilai yang dibawa. Ketiga, berhasil dalam membangun dan mentarbiyah dengan iman kepada Allah dan hari akhir. Keempat, kegamblangan syariat Islam yang dijelaskan melalui Al-Qur’an dan sunnah baik dalam bentuk ucapan maupun yang dilakukan Rasulullah sebagai implementasi dan realisasi nyata dari apa yang beliau perjuangkan.
Qudwah atau keteladanan pada ayat diatas ditekankan pada kesabaran Rasulullah SAW dalam jihad dan menanggung resiko perjuangan. Dalam hal berjihad, Rasulullah SAW memberikan keteladanan dalam ketegaran dan dalam keyakinan yang tinggi terhadap janji Allah SWT. Ketika hendak melakukan sebuah peperangan, para sahabat menemukan batu besar dan mereka tidak mampu memecahkannya. Rasullah langsung turun tangan dan memukul batu tersebut hingga hancur. Setiap kali pukulan terpancar sinar dan beliau bertakbir. Pada saat itu beliau mengatakan, Allah SWT memperlihatkan bahwa umatnya akan menguasai Persia, Romawi, dan Yaman. Tapi setelah itu dating ujian dahsyat, musuh koalisi yang berjumlah 10 ribu dating mengepung, dan dari dalam orang-orang Yahudi berkhianat. Dalam kondisi seperti ini, Rasulullah SAW memberikan teladan nyata dengan menampilkan sikap tenang disertai tadharru’ (merendahkan diri) kepada Allah SWT sehingga dapat menjaga semangat jihad para pengikutnya.
Ratusan hadits menceritakan keteladanan Rasulullah SAW Kalau mau kaya, Rasulullah SAW bisa dengan mudah mendapatkannya. Karena banyak harta rampasan perang yang beliau peroleh, tetapi harta-harta itu tidak digunakan untuk memperkaya diri dan keluarga. Bahkan beliau hibahkan untuk kepentingan umat.
Cara paling efektif menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan adalah dengan keteladanan. Ia paling ampuh dalam memotivasi orang daripada seribu pidato atau kampanye. Karenanya, keteladanan yang baik menjadi instrument dan strategi bagi pemimpin yang baik untuk mengantarkan rakyatnya mewujudkan kesejahteraan. Sebaliknya perilaku yang buruk dari seorang pemimpin akan memiliki andil yang paling besar dalam mengantarkan rakyatnya menuju kehancuran dan penderitaan.
Semua yang dipimpin dipengaruhi kuat oleh pemimpinnya. Jika menginginkan kondisi yang baik, rakyat harus berani dan tegas terhadap pemimpin yang tidak memberikan keteladanan yang baik.
Khalifah Umar Bin Khattab sangat tegas kepada keluarganya dalam hal keteladanan, sehingga ketika akan mengeluarkan aturan baliau sosialisasikan dahulu di lingkungan keluarganya. Beliau mengingatkan keluarganya jikalau ada dari anggota keluarganya yang melanggar aturan, maka beliau akan melipatkan hukumannya menjadi lebih berat. Sebagaimana beliau juga tegas kepada para gubernurnya. Ketika ada pejabat yang memiliki harta yang tidak wajar yang kemungkinan diperoleh dari kekuasaannya, maka akan dihukum dan disita hartanya yang tidak wajar tersebut untuk dikembalikan ke baitulmaal.
Kejujuran dan amanah yang dicontohkan Khalifah Umar Bin Khattab menjadikan rakyat beliau amanah. Ketika ada rampasan perang, seluruh pasukan menyerahkan segala rampasan baik yang besar maupun yang kecil, tidak ada seorangpun yang korupsi. Salah seorang sahabat berkomentar kepada Khalifah Umar; “engkau jujur maka rakyatmu jujur, jika engkau khianat maka mereka akan khianat pula”.
Masalah keteladanan atau qudwah sejatinya membutuhkan amunisi iman kepada Allah dan akherat, cinta surga, dan takut kepada azab api neraka, serta meyakini bahwa dunia tidak berarti apa-apa jika dibandingkan akherat. Dunia hanyalah laksana jarum yang dicelupkan ke dalam lautan, maka setetes air yang menempel di jarum itu layaknya dunia, sedangkan bentangan laut luas adalah akherat.
Alangkah indahnya apabila keteladanan yang diajarkan Rasulullah SAW dan para sahabat dapat menjadi panduan untuk dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh para pemimpin saat ini. Apabila keteladanan ini dapat diwujudkan, maka penyakit-penyakit kekuasaan, seperti korupsi, manipulasi, nepotisme, pungli, dan lain sebagainya akan terkikis habis dan kesejahteraan serta kemakmuran akan dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Semoga.
Senin, 23 Maret 2009
MEMBUNUH CICAK
Sewaktu kecil, ada beberapa hal yang masih saya ingat, diantaranya adalah teman-teman yang suka mencari cicak untuk 'dibunuh'. Karena rasa heran, akhirnya saya mencoba bertanya kepada salah satu teman saya itu.
”Kenapa membunuh cicek ? Bukannya dosa membunuh binatang ?'
Jawab teman tersebut : 'Berpahala kita kalau membunuh cicek.' Sebuah jawaban yang sangat singkat dan padat.
Hal tersebutpun sempat hinggap beberapa saat di kepala ini. Hingga akhirnya saya dapatkan jawaban pastinya mengenai hal tersebut.
Mengenai Cicak ini, sudah digelari oleh Rasulullah SAW.: Fuwaisiqa (si kecil yang fasiq). Maka kita memahami bahwa Rasulullah SAW tak sembarang berbicara. Beliau tak suka mencaci atau memberi gelar yang buruk kepada manusia dan seluruh makhluk Allah SWT.
Maka, bila beliau Rasulullah SAW sampai memberi gelar seperti itu, tentulah hewan ini jahat, dan Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuhnya. Riwayat awalnya sebagaimana dijelaskan bahwa di saat Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke api Namrud, maka semua hewan berusaha memadamkan api yang mambakar Nabi Ibrahim AS itu. Kecuali cecak. Maka Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh hewan ini dimanapun kita jumpai. (Tafsir Imam Ibnu Katsir juz 3 hal.185, Tafsir Imam Attabari Juz 17 hal 45) dan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh Cicak (Shahih Muslim hadits No. 2238).
Selasa, 17 Maret 2009
Vagina Rahim Manusia. Jangan Berzina
Islam dan saya berharap makin banyak perempuan yang menjunjung tinggi kehormatan dirinya.
Tujuan mencapai pusat spiritual atau asal kehidupan disimbolkan dengan tawaf, mengitari Ka'bah dari arah kanan ke kiri sebanyak tujuh kali. Orang banyak yang melakukan thawaf itu bagaikan sperma-sperma yang ingin masuk ke inti telur. Ka'bah yang dikenal sebagai Bait Allah atau Rumah Tuhan, merupakan lambang bagi rahim kehidupan. Di sudut tenggara Ka'bah ada "ceruk" sebagai tempat hajar aswad, batu hitam, yang melambangkan vagina dan klitorisnya. Disunatkan untuk mencium batu hitam itu sebenarnya lambang untuk menghormati kehidupan. Yang pada prinsipnya menghormati perempuan sebagai induk kehidupan.(hal 170).
Sebelum kedatangan agama Islam, bangsa Arab tidak menghormati perempuan. Kehidupan perempuan dilecehkan sehingga orang-orang dari suku tertentu merasa malu bila mempunyai anak perempuan. Saking malunya punya anak perempuan, maka anak tersebut dikubur hidu-hidup. Islam melarang cara-cara hidup yang demikian itu. Perempuan harus dihormati. Diantara simbol-simbol penghormatan itu dilakukan dalam ibadah haji. (hal.171).
Perempuan harus dihormati dalam kehidupan ini. Bukan hanya di dalam rumah tangga, melainkan juga di dalam masyarakat dan negara. Mencium hajar aswad merupakan simbol untuk menghormatinya. Sementara perintah untuk menjaga, menghargai, dan menghormatinya bisa kita lihat pada ayat berikut:
Wa al-taqu Allah al-ladzi tasa'aluna bihi wal arham. Inna Allah kana ‘alaykum raqiba; yang berarti Jagalah hukum-hukum Allah yang dengannya kalian saling meng"klaim" hak dan kewajiban kalian, dan jagalah rahim-rahim perempuan. Sesungguhnya Allah senantiasa mengawasimu. (Q.S.4:1).(hal. 171)
Ayat tersebut menginformasikan bahwa kita hidup ini berdasarkan hak dan kewajiban yang bersumber dari-Nya. Hak dan kewajiban kita ini berasal dari hukum Tuhan. Kita hidup di bumi kepunyaan-Nya. Kita menghirup udara untuk napas kehidupan kita, dan itu berasal dari-Nya. Kita ada di dunia ini dari perempuan yang merupakan salah satu ciptaan-Nya yang teragung. Karena itu, dalam menjaga hukum Allah, termasuk didalamnya adalah menjaga rahim perempuan. Artinya kita (lelaki dan perempuan) harus menjaga rahim perempuan. Karena rahim adalah kehormatan tertinggi bagi manusia. (hal 171-172).
Bahasa ayat tersebut amat halus. Menjaga rahim sebenarnya menjaga kelamin perempuan. Menjaga vagina. Ia bukanlah alat pemuas nafsu liar. Ia bukanlah sarana untuk eksploitasi kenikmatan seksual belaka. Meskipun kita tahu bahwa kenikmatan seksual dapat diperoleh lewat situ. Karena rahim merupakan kehormatan yang tertinggi maka rahim harus disentuh melalui ikatan perkawinan. Melalui perjanjian hidup bersama yang terhormat. Dalam ikatan itulah masing-masing pasangan saling menghormati. Untuk mengingat nilai kehormatan ini, bagi siapa saja yang menunaikan ibadah haji dianjurkan untuk mencium hajar aswad. (hal. 172).
Rasanya bagian ini jadi ‘klik' dengan larangan zina yang sangat tegas disampaikan dalam Al Qur'an: "Janganlah belas kasihan kepada keduanya (pezina laki-laki dan perempuan) mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman" (Q.S. 24:2).
Berikut sebuah kisah:
Suatu hari seorang pemuda menemui Rasul Muhammad yang ketika itu sedang menyampaikan pengajian di sebuah Majlis. Sang pemuda berkata " Wahai Rasul, izinkan saya
berzina!". Hampir semua yang hadir berteriak mendengar ucapan tak sopan kepada Rasul yang mereka cintai itu. Tetapi Rasul Muhammad dengan tenang meminta pemuda itu untuk
duduk dihadapannya. Lalu dimulailah dialog ini: Rasul Muhammad: "Sukakah kamu jika ada orang menzinai ibumu?" Sang pemuda: "Demi Allah yang nyawamu ada ditanganNya, saya tidak suka". Rasul Muhammad: "Sukakah kamu jika ada orang menzinai anak perempuanmu?" Sang pemuda: "Tentu saja tidak, ya Rasul, sunguh aku tidak suka"
Rasul Muhammad: "Sukakah kamu jika ada orang menzinai adik perempuanmu atau kakak perempuanmu?". Sang pemuda: "Tidak, ya Rasul, aku tidak suka". Rasul Muhammad: "Sukakah kamu jika ada orang yang menzinai adik perempuan atau kakak perempuan ibumu?" Sang pemuda: "Tidak". Rasul Muhammad: "Sukakah kamu jika ada orang yang menzinai adik perempuan atau kakak perempuan ayahmu?" Sang pemuda: "Tidak, sungguh ya Rasul, saya tidak suka". Suara pemuda itu mulai serak. Rasul Muhammad kemudian meletakkan tangannya yang mulia di dada pemuda itu lalu Beliau berdoa "Ya Allah sucikan hatinya, ampuni dosanya dan pelihara kehormatan dirinya". (tafsiran bebas dari kitab Al Manar 4:33).
RIMBO PANTI, ASET WISATA ALAM YANG MENAWAN
Coraknya pun berbeda dengan objek wisata daerah lain. Namun, sejauh ini pengelolaannya belum optimal. ”Keberadaan objek wisata Rimbo Panti di lintasan jalan Sumatera membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan, letaknya yang sangat strategis membuat wisatawan mudah menjangkau daerah ini.
Kawasan objek wisata Rimbo Panti, Kabupaten Pasaman memiliki banyak spesies tanaman pohon yang mampu dikelola secara optimal untuk menjadi daya tarik pengunjung.
Tinggal lagi polesan untuk lebih menarik wisatawan harus dilakukan sehingga lebih indah,” terang Camat Panti M Yunus. Dikatakan M Yunus, di era otonomi daerah keberadaan objek wisata tersebut dapat menumbuhkan iklim inpestasi yang berpeluang terhadap pendapatan ekonomi daerah, sehingga keberadaan objek wisata ini memberi peluang terciptanya sumber-sumber ekonomi bagi masyarakat dan daerah.
Dikatakan juga, potensi lokal seperti Rimbo Panti tidak dimiliki daerah lain. Untuk itu, potensi objek wisata ini sangat potensial muntuk dikembangkan apalagi letaknya yang sangat strategis yang dengan mudah menjadi persinggahan bagi para wisatawan yang melewati kawasan tersebut.
”Species jenis pohon yang beraneka ragam adalah kekayaan objek wisata Rimbo Panti, satwa liar yang ada di dalamnya bisa dijadikan sebagai kunjungan yang akan menjadi daya tarik buat pengunjung, tinggal lagi konsepnya perlu dibuat secara matang. Bagaimana kawasan tersebut bisa dibangun tanpa mengganggu cagar alam yang ditentukan pemerintah,” ulasnya.
Menurut Yunus, apabila kawasan objek wisata rimbo panti ini dikembangkan dengan maksimal bisa diperkirakan jumlah wisatawan yang berkunjung akan melonjak, tersedianya fasilitas perdagangan souvenir bakal dapat membuka peluang-peluang ekonomi, ditambah lagi tersedianya penginapan dan rumah makan yang akan menjadi persinggahan pengunjung akan bisa menambah pendapatan” ujar Yunus.
Pada sisi lain, anggota DPRD Pasaman Muzli M Nur mengatakan potensi objek wisata Rimbo Panti apabila dikembangkan dengan baik akan membuat daya tarik Rimbo Panti mirip Kebun Raya Bogor,” ungkapnya.
Sementara itu, kurangnya sarana prasarana di Rimbo Panti membuat para wisatawan enggan untuk mampir lama di lokasi tersebut. “Tidak tersedianya wisma dan penginapan serta kecilnya kolam pemandian air panas yang ada membuat para pengunjung cenderung untuk tidak bertahan lama menikmati keindahan alamnya,” ujar penjaga kawasan objek wisata Rimbo Pati, Tono.
Dikatakan Yono, apabila fasilitas di Rimbo Panti memadai disediakan, dirinya yakin pengunjung akan bertambah banyak.
MASIH ADAKAH YANG MAU MELINDUNGI HUTAN ?
Hutan purba dunia sangat beragam. Hutan-hutan ini meliputi hutan boreal—jenis hutan pinus yang ada di Amerika Utara, hutan hujan tropis, hutan sub tropis dan hutan magrove. Bersama, mereka menjaga sistem lingkungan yang penting bagi kehidupan di bumi. Mereka mempengaruhi cuaca dengan mengontrol curah hujan dan penguapan air dari tanah. Mereka membantu menstabilkan iklim dunia dengan menyimpan karbon dalam jumlah besar yang jika tidak tersimpan akan berkontribusi pada perubahan iklim.
Hutan-hutan purba ini adalah rumah bagi jutaan orang rimba yang untuk bertahan hidup bergantung dari hutan—baik secara fisik maupun spiritual.
Hutan-hutan ini juga merupakan rumah bagi duapertiga dari spesies tanaman dan binatang di dunia. Yang berarti ratusan ribu tanaman dan pohon yang berbeda jenis dan jutaan serangga—masa depan mereka juga tergantung pada hutan-hutan purba.
RASULULLAH SAW MENGAJARKAN BERWIRA USAHA
Salah satu hadis riwayat Abu Dawud, Nasai, dan Tirmidzi, dikisahkan bahwa seorang laki-laki dari golongan Anshor datang menghadap Rasulullah saw. Dia memohon agar Rasulullah saw memberinya sesuatu untuk dimakan. ”Memang kamu tidak mempunyai sesuatu di rumah?” tanya Rasulullah.
”Tentu saja ada wahai Rasulullah. Saya masih mempunyai sehelai kain yang sebagiannya kami pakai dan sebagian lainnya kami hamparkan, serta sebuah gelas besar tempat kami minum air,” jawab laki-laki itu.
Nabi kemudian menyuruhnya membawa dan memperlihatkan barang-barang itu kepadanya. Si laki-laki Anshor itu lalu membawa barang itu dan menyerahkannya pada nabi. ”Siapa yang akan membeli barang-barang ini?” kata nabi. Seorang laki-laki berkata, ”Aku berani dengan harga satu dirham.”
Rasulullah menimpali, ”Siapa yang akan menambah lebih dari satu dirham?” Seorang laki-laki berkata, ”Aku mengambilnya dengan harga dua dirham.” Nabi kemudian memberikan dua barang itu kepada penawar terakhir dan mengambil dua dirham itu, lalu memberikannya kepada lelaki Anshor tersebut. ”Belikan makanan dengan salah satu dari dua dirham ini lalu berikan kepada keluargamu, dan belikan sebuah kapak dengan satu dirham lainnya kemudian bawalah kapak tersebut kepadaku.”
Si laki-laki Anshor itu pun bergegas melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. Dia menyerahkan kapak yang baru dibelinya kepada Rasulullah saw. Setelah itu, Rasulullah saw memberikan pegangannya, lalu bersabda, ”Pergi dan carilah kayu bakar, kemudian juallah. Aku tidak ingin sama sekali melihatmu selama
Semoga bermanfaat dan diamalkan dengan memulai usaha dengan tekun dan rajin serta tidak lupa bertawakkal kepada Allah. SWT.